Pro
Mahasiswa baru
POLITEKNIK APP Jakarta angkatan 2015,
baru-baru ini dikejutkan tentang kebijakan absensi praktikum 100%, alias dalam
mata kuliah praktikum mahasiswa POLITEKNIK APP harus full masuk. Berita ini
sangat panas di kalangan kampus merah ini. Banyak mahasiswa yang protes tentang
kebijakan ini, banyak juga mahasiswa yang setuju tentang kebijakan ini.
Dibuktikan oleh seorang mahasiswa POLITKENIK APP Jakarta yang waktu itu
dimintai keterangan atau pendapatnya tentang pertauran absensi 100%, wanita
berkerudung merah itu mengutarakan pendapatnya. Menurutnya kebijakan peraturan
absensi 100% itu baik, ada beberapa alasan mengapa peraturan tersebut
dikeluarkan, untuk mencapai kampus yang baik dan berkualitas, perlunya SDM atau
Sumber Daya Manusia yang high quality. Perlunya kedisiplinan untuk memajukan
kampus merah tersebut, adanya kebijakan absensi 100%, kampus POLITEKNIK APP,
akan mempunyai mahasiswa-mahasiswa yang tangguh. Memang banyak pro dan kontra
apabila membicarakan tentang kebijakan tersebut, namun kembali lagi. Pihak yang
megeluarkan juga mempunyai alasan terbaik sebelum menentukan kebijakan absensi
praktik 100% ini, yaitu untuk membuat kampus POLITEKNIK APP menjadi unnggul dan
berkualitas.
Kontra
Setelah penjabaran
diatas tentang, bagaimana setujunya pendapat mahasiswa tentang kebijakan
absensi praktikum 100%. Kemudian saya akan menulis tentang ketidaksetujuan saya
terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Bicara soal
harus hadir praktikum 100%, terdengar sangat memilukan. Banyak mahasiswa
POLITEKNIK APP ini mengeluhkan tentang kebijakan tersebut. ketidakbebasan
mahasiswa kini sudah di depan mata. Dengan adanya kebijakan tersebut, banyak
mahasiswa yang tidak mengenal berorganisasi. Mereka hanya terpacu untuk
akademik saja. Bagi mereka akademik harus bagus, ya memang betul. Tetapi dengan
ketidakadilan ini, akan melahirkan generasi-generasi minoritas. Yang setiap
selesai kuliah, mereka hanya pulang ke rumah saja, mereka tidak mempunya
kegiatan atau aktivitas lain. Karena yang paling penting hanyalah akademik
saja. Tidak hanya akdemik saja atau internal, seharusnya mereka bisa berimbang
dengan eksternalnya, yaitu berorganisasi. Organisasi merupakan wadah untuk
menyalurkan bakat, seni, pendapat atau aspirasi dengan tujuan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Namun, dengan kebijakan tersebut mahasiswa sangat
dibatasi. Waktu yang diberikan selama 24 jam, mereka hanya gunakan untuk
main-main, tidur, berselfie-selfie, kegiatan yang menurut saya tidak penting.
Menurut saya, mahasiswa yang berdedikasi dan berinteleqtual yaitu, mahasiswa
yang aktif, mahasiswa yang mempunyai wawasan luas, mahasiswa yang berani
mengutarakan pendapatnya di depan khalayak umum, mahasiswa yang mempunyai jiwa
kepemimpinan. Bicara soal hak, mahasiswa mempuyai hak untuk berbicara. Maka
dari itulah, seharusnya mahasiswa lebih berani lagi untuk menentang absensi
praktikum 100% dengan alasan yang kuat dan rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar