Kamis, 07 April 2016

Saudaraku Sahabatku

4 tahun yang lalu kita hanyalah seorang individu yang tak saling kenal mengenal, awalnya hanya sebatas perkenalan yang biasa dilakukan ketika Masa Orientasi Siswa di SMA. Dulu kita hanya saling sapa ketika kita berpasan lewat lorong-lorong kelas. Waktu itu pembagian kelas, tiba saatnya masa SMA ku kujalani. Hari demi hari, waktu demi waktu, aku menemukan teman yang begitu beda sekali. Cahya, Yuni, Aulia, Widy, Maritha namanya. Mereka mempunyai sifat yang berbeda-beda, mereka mempunyai sifat humoris yang sangat tinggi. Aku tidak tahu, kenapa aku bisa dekat dan bermain dengan mereka. Setiap harinya aku selalu bermain dengan mereka, waktu istirahat tiba kita selalu makan di kantin, kantin Mami namanya. Kita selalu memperlihatkan kekonyolan kita dengan kakak-kakak kelas kita, kita semua tidak tahu malu. Hal apa saja yang tidak penting pasti dibahas dan ditertawakan, padahal hal itu tidak lucu sama sekali. Aku juga bingung kenapa kita harus tertawa tidak jelas seperti itu. Di kelas waktu pelajaran pun juga begitu, kita selalu menjadi titik fokus diantara yang lainya. selang berapa bulan, masuklah kita tes kenaikan kelas, alhamdulilah kita naik kelas semua, dan lebih senengnya lagi kita tetap bersama-sama dalam satu kelas
Kita nikmati kebersamaan kita. Pastinya setelah naik kelas, penghuni kelas orangnya berbeda-beda dong, waktu itu kelas kita adalah XII IPS 1, kelas kita terkenal hyper aktif banget. Seiring berjalanya waktu, kita menemukan seorang yang baru. Namanya Luri Audina. Ternyata dia lebih dari segalanya dari kita, dia selalu membuat lelucon yang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Entah itu lucu atau tidak lucu, kebersamaan yang kita lalui begitu indah. Kita main kita makan bareng, kita mbolos bareng. Indah sekali waktu itu.
Yuni, Maritha, Aulia, Luri, Cahya, Widy punya karakter masing-masing. Aku jabarin satu-satu. Dari Yuni, panggilan sehari-harinya yaitu iyik, gatau dari mana bisa dipanggil iyik, mungkin karena kita sudah terbiasa mendengarkan ibunya memanggil yuni dengan panggilan Iyik. Yuni tu orangnya, imut, lucu, cantik, gendut, lumayan lemot juga. Kalo kita lagi bareng-bareng kita selalu punya sebutan “lemot kedua” setelah Maritha,
Kali ini untuk Maritha, Maritha Arum Saputri nama lengkapnya, biasa dipanggil Arum, Arum ini orangnya kecil, lucu, imut, tapi penyakit saat kita bareng-bareng yaitu kalau kita sedang membicarakan sesuatu, pasti dia yang menangkap cerita paling akhir, Arum orangnya ga pahamn, kalau kita sedang bicara serius harus diulangi lagi. Kalau ga diulangi pasti dia akan garuk-garuk kepala
Selanjutnya aulia, nama lengkapnya yaitu Aulia Utami, sering dipanggil aul, aul ini orangnya gendut, dia pinter, pernah punya pacar tapi diputusin terus galau nya sampai lama banget, sampai sekarang dia belum bisa move on, padahal dia pacaran Cuma 2 hari saja. Sampai sekarang belum mive on, pacaranya 2 hari move on nya 2 tahun. Ya ampun… selebay itukah
Selanjutnya Luri, Luri Audina namanya, dia paling tua diantara kita-kita. dia asli Sunda, jadi kita selalu panggil dia dengan sebutan teteh, dia selalu menjadi penengah kalau kita sedang rebut. Dia yang paling bisa menirukan gaya sule daripada yang lain.
Kemudian ada Cahya, sering dipanggil Enyak, lahirnya pas banget hari valentine yaitu tanggal 14 Februari, jadi kalau dia ulang tahun anak-anak pasti ngasih coklat yang harga 500 perak. Itu sudah menjadi tradisi kita kalau enyak ulang tahun. Orangnya baik, gapernah sedih, setiap hari bahagia, setiap hari pasti dia tertawa, entah itu lucu atau tidak
Kemudian ada Widi, Widi orangnya sngat kalem diantara yang lain. Widi belum pernah pacaran sama sekali. Orangnya pendiam sekali, tapi sekalinya nglucu dia lucu nya buat ngocok perut.
Diatas adalh deskripsi teman-teman aku. Aku sendiri punya karakter yang berbeda. Aku punya panggilan sendiri, mereka sering panggil aku Sipet, jadi awalnya, Ibu aku kalau dirumah manggilnya Sipet, jadi anak-anak ikut-ikutan deh. Aku suka bercanda, aku suka melawak kalau kelas lagi sapi, sering aku ramein gak jelas.
Kebersamaan kita tidak sampai situ saja, kita berlanjut di kelas 3, mendekati ujian nasional kita selalu menanyakan impian kita dan keluh kesah kalau kita berpisah setelah SMA, karena persahabatan ini sekaligus menjadi obat kalau kita kita lagi galau, sedih, dan merana. Setelah ujian nasional selesai kita libur panjang, disitulah kita jarang ketemu, ada yang keluar kota, ada yang dirumah, ada yang kerja. Kita hanya berhubungan lewat sosmed saja. Waktu itu aku sedang mendaftarkan kuliah di Jakarta, bertepatan pada acara perpisahan, aku tidak bisa hadir karena harus wawancara di kampus. Aku sangat sedih karena aku tidak bisa berkumpul dengan sahabat-sahabat aku. Aku hanya bisa menangis lewat telepon waktu itu. Sudhlah…aku tidak akan menyesali semua itu. Toh kita juga akan tetap bersama
Sampai detik ini pun kita kuliah di kota yang berbeda-beda, kita benar-benar pisah, ada yang di Jogja, ada yang netap di purwprejo, ada yang di Semarang, ada yang di Jakarta yaitu aku sendiri. Aku selalu menyempatkan waku untuk liburan bersama mereka kalau ada libur panjang.
Rasa kangen yang diarasakan bisa terobati lewat freecall, kita masih kontakan dan tetap saling curhat. Bahkan nglucu pun selalu kita lakukan.

Indahnya kebersamaan kita, kita tidak akan pernah terpisahkan, kita akan selalu jaga tali persaudaran kita. aku saying sekali sama mereka J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar