4 tahun yang lalu kita hanyalah seorang individu
yang tak saling kenal mengenal, awalnya hanya sebatas perkenalan yang biasa
dilakukan ketika Masa Orientasi Siswa di SMA. Dulu kita hanya saling sapa
ketika kita berpasan lewat lorong-lorong kelas. Waktu itu pembagian kelas, tiba
saatnya masa SMA ku kujalani. Hari demi hari, waktu demi waktu, aku menemukan
teman yang begitu beda sekali. Cahya, Yuni, Aulia, Widy, Maritha namanya.
Mereka mempunyai sifat yang berbeda-beda, mereka mempunyai sifat humoris yang sangat
tinggi. Aku tidak tahu, kenapa aku bisa dekat dan bermain dengan mereka. Setiap
harinya aku selalu bermain dengan mereka, waktu istirahat tiba kita selalu
makan di kantin, kantin Mami namanya. Kita selalu memperlihatkan kekonyolan
kita dengan kakak-kakak kelas kita, kita semua tidak tahu malu. Hal apa saja
yang tidak penting pasti dibahas dan ditertawakan, padahal hal itu tidak lucu
sama sekali. Aku juga bingung kenapa kita harus tertawa tidak jelas seperti
itu. Di kelas waktu pelajaran pun juga begitu, kita selalu menjadi titik fokus
diantara yang lainya. selang berapa bulan, masuklah kita tes kenaikan kelas,
alhamdulilah kita naik kelas semua, dan lebih senengnya lagi kita tetap
bersama-sama dalam satu kelas
Kita nikmati kebersamaan kita. Pastinya setelah naik
kelas, penghuni kelas orangnya berbeda-beda dong, waktu itu kelas kita adalah
XII IPS 1, kelas kita terkenal hyper aktif banget. Seiring berjalanya waktu,
kita menemukan seorang yang baru. Namanya Luri Audina. Ternyata dia lebih dari
segalanya dari kita, dia selalu membuat lelucon yang membuat kita tertawa
terbahak-bahak. Entah itu lucu atau tidak lucu, kebersamaan yang kita lalui
begitu indah. Kita main kita makan bareng, kita mbolos bareng. Indah sekali
waktu itu.
Yuni, Maritha, Aulia, Luri, Cahya, Widy punya
karakter masing-masing. Aku jabarin satu-satu. Dari Yuni, panggilan
sehari-harinya yaitu iyik, gatau dari mana bisa dipanggil iyik, mungkin karena
kita sudah terbiasa mendengarkan ibunya memanggil yuni dengan panggilan Iyik.
Yuni tu orangnya, imut, lucu, cantik, gendut, lumayan lemot juga. Kalo kita
lagi bareng-bareng kita selalu punya sebutan “lemot kedua” setelah Maritha,
Kali ini untuk Maritha, Maritha Arum Saputri nama
lengkapnya, biasa dipanggil Arum, Arum ini orangnya kecil, lucu, imut, tapi
penyakit saat kita bareng-bareng yaitu kalau kita sedang membicarakan sesuatu,
pasti dia yang menangkap cerita paling akhir, Arum orangnya ga pahamn, kalau
kita sedang bicara serius harus diulangi lagi. Kalau ga diulangi pasti dia akan
garuk-garuk kepala
Selanjutnya aulia, nama lengkapnya yaitu Aulia
Utami, sering dipanggil aul, aul ini orangnya gendut, dia pinter, pernah punya
pacar tapi diputusin terus galau nya sampai lama banget, sampai sekarang dia
belum bisa move on, padahal dia pacaran Cuma 2 hari saja. Sampai sekarang belum
mive on, pacaranya 2 hari move on nya 2 tahun. Ya ampun… selebay itukah
Selanjutnya Luri, Luri Audina namanya, dia paling
tua diantara kita-kita. dia asli Sunda, jadi kita selalu panggil dia dengan
sebutan teteh, dia selalu menjadi penengah kalau kita sedang rebut. Dia yang
paling bisa menirukan gaya sule daripada yang lain.
Kemudian ada Cahya, sering dipanggil Enyak, lahirnya
pas banget hari valentine yaitu tanggal 14 Februari, jadi kalau dia ulang tahun
anak-anak pasti ngasih coklat yang harga 500 perak. Itu sudah menjadi tradisi
kita kalau enyak ulang tahun. Orangnya baik, gapernah sedih, setiap hari
bahagia, setiap hari pasti dia tertawa, entah itu lucu atau tidak
Kemudian ada Widi, Widi orangnya sngat kalem
diantara yang lain. Widi belum pernah pacaran sama sekali. Orangnya pendiam
sekali, tapi sekalinya nglucu dia lucu nya buat ngocok perut.
Diatas adalh deskripsi teman-teman aku. Aku sendiri
punya karakter yang berbeda. Aku punya panggilan sendiri, mereka sering panggil
aku Sipet, jadi awalnya, Ibu aku kalau dirumah manggilnya Sipet, jadi anak-anak
ikut-ikutan deh. Aku suka bercanda, aku suka melawak kalau kelas lagi sapi,
sering aku ramein gak jelas.
Kebersamaan kita tidak sampai situ saja, kita
berlanjut di kelas 3, mendekati ujian nasional kita selalu menanyakan impian
kita dan keluh kesah kalau kita berpisah setelah SMA, karena persahabatan ini
sekaligus menjadi obat kalau kita kita lagi galau, sedih, dan merana. Setelah
ujian nasional selesai kita libur panjang, disitulah kita jarang ketemu, ada
yang keluar kota, ada yang dirumah, ada yang kerja. Kita hanya berhubungan
lewat sosmed saja. Waktu itu aku sedang mendaftarkan kuliah di Jakarta,
bertepatan pada acara perpisahan, aku tidak bisa hadir karena harus wawancara
di kampus. Aku sangat sedih karena aku tidak bisa berkumpul dengan
sahabat-sahabat aku. Aku hanya bisa menangis lewat telepon waktu itu.
Sudhlah…aku tidak akan menyesali semua itu. Toh kita juga akan tetap bersama
Sampai detik ini pun kita kuliah di kota yang
berbeda-beda, kita benar-benar pisah, ada yang di Jogja, ada yang netap di
purwprejo, ada yang di Semarang, ada yang di Jakarta yaitu aku sendiri. Aku
selalu menyempatkan waku untuk liburan bersama mereka kalau ada libur panjang.
Rasa kangen yang diarasakan bisa terobati lewat
freecall, kita masih kontakan dan tetap saling curhat. Bahkan nglucu pun selalu
kita lakukan.
Indahnya kebersamaan kita, kita tidak akan pernah
terpisahkan, kita akan selalu jaga tali persaudaran kita. aku saying sekali
sama mereka J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar